ASI Mampu Melindungi Bayi dari Beragam Penyakit

Sabtu, 09 Februari 2019 - 15:31 WIB
ASI Mampu Melindungi...
ASI Mampu Melindungi Bayi dari Beragam Penyakit
A A A
JAKARTA - ASI memberi manfaat luar biasa dan nilainya melampaui nutrisi harian. Menariknya, ASI tidak hanya mengandung semua nutrisi dan vitamin yang diperlukan, juga membantu memerangi penyakit dan infeksi serta melindungi bayi dari beberapa penyakit.

Jadi, sangat disarankan bagi para ibu yang baru melahirkan untuk menyusui bayi dengan ASI, setidaknya selama enam bulan pertama kelahiran. Namun, ibu bebas memberi ASI lebih dari itu karena ASI benar-benar meningkatkan kekebalan bayi.

Seperti dilansir Boldsky, banyak manfaat ASI untuk bayi. Sebut saja melindungi alergi, mencegah kanker dan diabetes. Untuk jelasnya, berikut ulasannya.(Baca juga: Manfaat Menyusui, mulai Turunkan Berat Badan hingga Atasi Depresi ).

1. Melindungi dari infeksi dan penyakit
Menurut penelitian, bayi yang disusui berisiko lebih rendah tertular penyakit serius. Infeksi telinga, masalah saluran pernapasan, meningitis, flu perut, dan lainnya. Ketika bayi hanya diberi ASI tanpa konsumsi makanan padat, air atau susu formula, mereka memiliki peluang lebih baik untuk tetap sehat.

Sebuah penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa bayi berusia antara 28 hari dan 1 tahun memiliki risiko kematian yang lebih tinggi ketika mereka tidak disusui setelah lahir. Menyusui yang lebih lama menyebabkan bayi berumur panjang. Kolostrum yang merupakan susu pertama yang diproduksi oleh tubuh ibu ini kaya akan imunoglobulin A (IgA), yakni zat yang dikeluarkan untuk memberikan kekebalan.

Namun, saat ASI mencapai kematangan, sekresi ini menjadi sedikit kurang. IgA membentuk penghalang defensif pada selaput lendir bayi tenggorokan, leher, hidung, usus, dan lainnya, serta melindungi organ-organ dari kuman.

ASI-nya memiliki IgA yang diperlukan untuk melindungi terhadap virus dan bakteri tersebut. Oleh karena itu bayi tetap terlindung dari lingkungan yang dihadapinya.

2. Mencegah kanker dan diabetes
ASI mengandung antibodi tertentu yang menghambat perkembangan kanker pada bayi dan meningkatkan kekebalan tubuh. Juga, mencegah terjadinya penyakit besar seperti kolesterol tinggi, diabetes tipe 1 dan 2, gejala radang usus, dan lainnya.

Bayi yang belum disusui dengan benar ditemukan berisiko lebih tinggi terkena kolitis ulkus, tekanan darah tinggi, dan penyakit Crohn.

3. Melindungi dari alergi
Bayi yang diberi susu formula atau susu lain yang tersedia di pasar lebih rentan mengalami reaksi alergi. Immunoglobulin A memainkan peran utama dalam perlindungan bayi terhadap kuman, karena pelindungnya pada saluran usus. Dengan tidak adanya ASI, IgA tidak pernah bisa ikut bermain. Usus juga dapat mengalami sindrom bocor.

Protein, ketika tidak diuraikan dengan benar, dapat melintas di lapisan usus yang menyebabkan masalah kesehatan serius bagi bayi. Peradangan dan alergi bisa menjadi sangat sering.

4. Meningkatkan kecerdasan
Para ilmuwan telah menemukan hubungan antara ASI dan kemampuan kognitif. Anak-anak yang telah diberi ASI lebih lama diketahui memiliki IQ lebih tinggi. Bayi yang memiliki berat badan lahir rendah, yang diberi ASI sejak awal, memiliki perkembangan mental yang lebih baik setelah 18 bulan dibandingkan bayi yang tidak diperlakukan sama.

Asam lemak dalam ASI sangat penting untuk pertumbuhan mental bayi; Namun, ikatan emosional antara ibu dan bayi selama menyusui juga bisa menjadi faktor.(Baca juga: 7 Manfaat Diet Mediterania, Salah Satunya Memperlambat Penuaan ).

5. Menurunkan risiko obesitas

Telah diamati bahwa ASI menawarkan anak risiko lebih rendah dari obesitas atau kolesterol tinggi saat perkembangan. Efek itu juga bertahan hingga remaja atau lebih jauh. Semakin lama bayi disusui, semakin tinggi peluangnya untuk selamat dari obesitas.

Menyusui dapat memengaruhi masalah berat badan karena alasan berikut. Bayi yang disusui biasanya menyusu sampai mereka merasa kenyang dan puas. Ini membantu mereka untuk mengembangkan kebiasaan makan yang lebih baik saat tumbuh dewasa.

Jumlah insulin dalam ASI kurang dari susu formula dan insulin meningkatkan produksi lemak dalam tubuh. ASI mengandung lebih banyak leptin di dalamnya yang penting untuk mengatur nafsu makan dan kandungan lemak dalam tubuh. Bayi yang diberi susu formula bukannya ASI cenderung bertambah berat badan lebih cepat dalam beberapa minggu pertama, yang kemudian menjadi penyebab obesitas.

6. Menurunkan risiko SIDS pada bayi

Menyusui secara efektif mencegah SIDS (Sudden Infant Death Syndrome) pada anak-anak. Menyusui secara eksklusif selama 6 bulan dapat sangat membantu untuk melawan sindrom ini.
(tdy)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1561 seconds (0.1#10.140)